Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemkot Mojokerto kembali menggulirkan lelang jabatan di empat posisi. Yakni posisi Asisten Umum, Asisten Pembangunan, Staf Ahli dan Jabatan Kadis Pol PP.
Sebanyak 36 pejabat eselon II b yang saat ini duduk di jabatan-jabatan strategis 'berkompetisi' untuk menduduki empat kursi jabatan yang saat ini di-PLT kan tersebut melalu pintu assessment di Badiklat Jatim selama tiga hari mulai besok.
Jabatan Assisten Umum Pemkot Mojokerto jadi favorit peserta assesment (lelang jabatan). Sebanyak 11 dari 30 orang pejabat eselon IIIb peserta bursa mengajukan diri menduduki porsi ini.
Selebihnya, mendaftar ke tiga kursi kosong lainnya. Masing-masing Asisten Pembangunan (8 peserta), Staf Ahli (8 peserta) dan Kadis Pol PP ( 4 peserta
Dari masing-masing posisi akan dipilih tiga nilai assessment tertinggi. Sehingga tersaring 12 pejabat yang akan mengikuti test berikutnya.
Yang menarik, Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus menggandeng Tim Saber Pungli untuk memantau proses lelang jabatan tersebut.
"Tim Saber Pungli kita gandeng untuk menjamin transparansi dalam pelaksanaan assesment atau lelang jabatan kali ini," katanya, Senin (20/2/2017).
Ia pun memastikan tidak ada jual beli jabatan.
Soal peserta yang layak duduk di empat jabatan lowong itu walikota mengatakan, pihaknya akan memilih peserta rangking tertinggi sebagai pemenang lelang.
"Mereka yang nilainya tertinggi itu yang saya pilih. Mereka akan mengikuti sistem seleksi secara proporsional di Balai Diklat. Setelah itu, mengikuti seleksi yang sama di pemkot melalui panitia seleksi," katanya.
Birokrat berlatarbelakang ulama ini juga meyakinkan, tidak ada unsur like in dislike dalam lelang ini. "Tidak like indislike. Mereka yang lulus tertinggi kita ambil," tandasnya.
Menanggapi langkah Walikota menggandeng Tim Saber Pungli Ketua Komisi I DPRD Kota Mojokerto, Suliyat menyatakan sepakat.
"Kami mengapresiasi pengikutsertaan tim saber pungli dalam mekanisme. Pelibatan tim saber akan membuat terciptanya persaingan yang sehat. Sehingga tidak ada peserta yang harus apatis," katanya.
Politisi PDI Perjuangan inipun menyatakan sependapat dengan walikota yang menempatkan peserta dengan nilai tertinggi sebagai pemenang.
"Memang seperti itulah layaknya. Mereka yang berprestasi layak mendapatkan jabatam tersebut sebagai kehormatan," pungkasnya. (one)
Social