Mojokerto-(satujurnal.com)
Iewan Prasetya, direktur baru PDAM
Maja Tirta Kota Mojokerto yang terpilih dalam lelang jabatan pucuk perusahaan
air minum plat merah milik Pemkot Mojokerto, dilantik Walikota Mojokerto, Mas’ud
Yunus di Balai Kota Graha Praja Wijaya, Selasa (22/8/2017).
Profesional berlatarbelakang tenaga
ahli dan owner Asta Tiga Konsultan dan terakhir menjabat Direktur Teknik PDAM
Delta Kabupaten Tirta Sidoarjo tersebut bakal memegang kendali PDAM Maja Tirta
kurun lima tahun kedepan, hingga 2021.
Pengganti posisi yang sebelumnya dipegang
Trisno Nurpalupi harus tancap gas membenahi BUMD yang kian terpuruk lantaran
terus-menerus merugi tersebut.
Meski terpilih melalui seleksi yang
ketat, Iewan tampak tak malu-malu berharap adanya support dana dari pemkot
untuk keberlangsungan PDAM tersebut. "Target penyehatan dua tahun. Akan
kelihatan progresnya," ujar Iewan sesaat usai dilantik.
Hal yang pertama digarap, yakni
melakukan evaluasi terkait pelayanan pelanggan, termasuk soal produk yang belum
bisa dinikmati pelanggan selama 24 jam per hari. “Saya punya resepnya, tapi
harus saya pilah satu persatu kenapa seperti itu,” cetusnya.
Ia pun menyebut PDAM Maja Tirta
tengah ‘sakit’. “Saya akui sedang sakit. Karenanya, kami akan menggunakan
strategi pembenahan SDM. Masa dari 40 pegawai yang ada, tidak ada yang tidak
berpotensi. Mereka yang tidak berpotensi akan kami ajak bekerja,"
tuturnya.
Caranya, lanjut dia, yakni dengan melatih
SDM mereka dalam hal ini bekerjasama dengan LSM IWash. "Kita juga
mengatasi kebocoran pipa yang dimungkinkan menciptakan adanya bakteri
ecoli," ujarnya.
Hal itu terkait target utama yang dibebankan, yakni menyehatkan kondisi PDAM Maja Tirta, utamanya soal keuangan
yang sampai saat ini masih terpuruk.
Seperti
diketahui, kondisi bisnis PDAM Maja Tirta terus
terpuruk. Perusahaan pelat merah itu merugi Rp 1,2 miliar pada tahun 2016.
Meski demikian, Pemkot Mojokerto justru menghentikan penyertaan modal. Tahun
ini, Pemkot berencana hanya membantu subsidi biaya produksi.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Mojokerto, Sumarmi
Astuti mengatakan, dari tahun ke tahun, bisnis penyediaan air minum yang
dikelola PDAM Maja Tirta terus merugi. Oleh sebab itu, Pemkot Mojokerto
membatalkan rencana penyertaan modal di tahun 2016. Sesuai Perda No 12 Tahun
2013 tentang penyertaan modal untuk PDAM Maja Tirta dan BPRS, Pemkot sedianya
mengucurkan Rp 7,4 miliar.
"Tahun 2016 diputuskan oleh tim anggaran tak ada
penyertaan modal untuk PDAM Maja Tirta. karena selama ini kinerjanya kurang
bagus penyertaan modal terus akan sia-sia, biar mencoba dulu mandiri untuk
penilaian," kata Sumarmi.
Sementara itu, saat menyampaikan
sambutan usai pelantikan, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus berharap, kehadiran
Iewan dapat memberikan
dorongan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja dari PDAM Maja Tirta. “Utamanya
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Kiai
Ud, sapaan populer Mas’ud Yunus, secara khusus, menyampaikan kepada
Iewan bahwa Kota Mojokerto dengan penduduk dan perumahan yang padat ini,
lingkungan menjadi masalah utama. “Kondisi air tanah di Kota Mojokerto ini 57
persen mengandung bakteri ecoli. Karena itu salah satu solusi yang dapat kita
ambil adalah bagaimana warga Kota Mojokerto itu tidak mengambil air tanah,”
jelasnya.
Tantangan
yang dihadapi Direktur PDAM yang baru adalah, bagaimana masyarakat bisa
menggunakan air PDAM yang dijamin steril dari bakteri ecoli dan zat berbahaya
lainnya.
“Sampai
dengan sekarang masyarakat yang menggunakan fasilitas PDAM tidak lebih dari
5000 rumah. Inilah yang menyebabkan PDAM kita belum masuk dalam kategori
perusahaan yang sehat,” katanya.
Ia berpesan agar direktur yang baru agar bisa memberikan
layanan dengan meningkatkan jumlah pelanggan. “Karena
Pemerintah Kota Mojokerto akan memberikan fasilitas kemudahan-kemudahan untuk
mengakses layanan tersebut,” tukasnya. (one)
Social