Mojokerto-(satujurnal.com)
Ada delapan nama yang direkomendasikan
Forum Kyai untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial RI yang
hampir dipastikan mencalonkan diri sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jawa
Timur, Juni 2018 mendatang.
Namun, sejauh ini Forum Kyai yang
diketuai KH Salahudin Wahid (Gus Solah) belum membeber ke publik nama-nama
figur yang dianggap paling pas mendampingi tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU)
tersebut.
“Ada delapan nama yang direkomendasi
Forum Kyai sebagai pendamping Khofifah (Khofifah Indar Parawansa). Delapan nama
itu mengemuka diantara sekian puluh nama yang ada di tangan para kyai,” kata Kyai
Asep, sapaan akrab KH Asep Syaifuddin Halim, pimpinan Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kembangelor, Pandan, Mojokerto disela-sela kegiatan Menteri Sosial
Khofifah Indar Parawansa berkaitan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) di
aula pondok pesantren yang dipimpinnya, Minggu (22/10/2017).
Saat disinggung, diantara beberapa nama yang direkomendasi ada nama Emir Dardak, Bupati Trenggalek, Masfuk, mantan
Bupati Lamongan, juga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra Presiden ke 6,
Susilo Bambang Yudoyono, Kyai Asep menjawab diplomatis.
“Kami para kyai
tidak boleh berkecenderungan. Harus bermusyawarah.. Kalau pun ada nama Bupati,
AHY, kami tetap tidak boleh mendahului (hasil survey),” kilahnya.
Namun, lanjut Kyai
Asep, hasil survey bukan sekedar hasil survey, karena akan dikonsultasikan
dengan partai politik pengusung untuk menemukan kesepakatan siapa yang akan
diangkat dan diusung bersama-sama. Dan juga bukan berarti figur yang nomor satu
atau diurutan teratas dari hasil survey itu nantinya pasti dipilih, tapi tidak
yang paling akhir,” sergahnya.
Karena, lanjut Kyai
Asep, figur yang ditetapkan sebagai pendamping Khofifah nantinya merupakan figur
yang dinilai paling tepat, hasil akhir bahasan bareng antara Forum Kyai, pemimpin partai
pengusung dan juga Khofifah.
"Figur yang akan
dipilih dan diusung, berdasarkan pertimbangan berbagai hal. Keputusan
akhir ditangan bersama-sama, forum kyai, pimpinan partai dan Khofifah," tandasnya.
Ukurannya,
selain popularitas, juga harus mampu mendongkrak elektabilitas.
“Ketika sudah
melakukan upaya semacam itu, diharapkan figur yang dipilih sudah sangat tepat,”
tegas Kyai Asep.
Sementara itu di
tempat yang sama, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, soal calon wakil
gubernur, dirinya sudah meminta pertimbangan dan rekomendasi para kyai.
“Dari pertemuan
dengan para kyai di Ponpes Tebu Ireng, Jombang dan Pondok Amanutul Ummah Surabaya,
diputuskan paling tidak ada delapan nama yang oleh para kyai minta disurvey,”
terangnya.
Ujar Khofifah, Gus Solah menghendaki hasil survey bisa rampung tanggal 5 Nopember 2018.
Soal pasangan yang
paling tepat dimata para kyai, kata Khofifah, yakni representasi santri dan
nasionalis.
“Garisnya, para kyai menyebut Aliansi Santri
Nasionalis. Jadi ibarat santrinya sudah terepresentasi saya, maka gandengannya
ini akan menjadi bagian dari aliansi nasionalis,” pungkas Khofifah.
Khofifah mengklaim
diusung sedikitnya tiga partai. Antara lain Partai Golkar, PPP dan Partai
Nasdem.
“Bisa jadi lima
partai atau lebih. Cukup untuk berangkat (running Pilgub Jatim)," ujarnya. (one)
Social