Mojokerto-(satujurnal.com)
Proyek Graha Mojokerto Service City (GMSC) yang berdiri
di lahan eks rumah sakit umum di jalan Gajah Mada Kota Mojokerto yang kini
tengah dikebut penyelesaiannya bakal difungsikan semacam mal pelayanan. Tidak
saja pelayanan perizinan, pelayanan non perizinan daerah dan pusat pun bisa
diakses publik.
Konsep mal untuk GMSC itu dikemukakan Diah Natalisa,
Deputi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi
Birokrasi (PAN-RB) ditengah meninjau proyek senilai puluhan miliar rupiah
tersebut, Jum’at (22/12/2017).
Menurut Diah, mal pelayanan publik yang hanya ada di
beberapa daerah di Indonesia ini akan dikelola layaknya pengelolaan mal. Kemen
PAN-RB akan menggelar diklat khusus bagai calon pengelola mal.
“Kementerian PAN-RB akan mendidik pengelolaan mal pelayanan publik di Kota
Mojokerto. Mal yang kini tengah dibangun dengan nama proyek Graha Mojokerto
Service City atau GMSC ini akan menjadi pusat pelayanan publik terpadu yang
diperluas setelah ada di Surabaya, Banyuwangi dan DKI Jakarta,” kata Diah.
GMSC, katanya lebih lanjut, merupakan perluasan konsep
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang digulirkan Pemkot Mojokerto. “Ini merupakan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
yang diperluas lagi. Tidak hanya layanan perijinan tapi juga nonperijinan.
Tidak hanya untuk pemda, tapi juga instansi pusat. Tapi, tidak menutup
kemungkinan bagi swasta pula,” ujarnya.
Diah
menjelaskan, pihaknya sangat memikirkan kualifikasi sumber daya manusia (SDM)
yang bakal mengelola GMSC yang dikonsep sebagai mal pelayanan publik
pertama dan satu-satunya di Indonesia. “Kami pertimbangkan untuk diskusikan
dengan deputi bidang SDM, untuk adakan traning of trainer (TOT).
Jadi akan ada pelatihan untuk pengelola mal,” jelasnya.
Dimana,
sambung dia, sangat dimungkinkan untuk merekrut SDM anyar sebegai pengelola
GMSC. “Dimungkinkan. Tentu dengan spesifikasi khusus bagi pengelola gedungnya,”
tukasnya.
Dengan
pengelolaan yang spesifik tersebut, nantinya pengelola memiliki kemampuan
khusus untuk peningkatan pelayanan publik di Kota Mojokerto.
Ditambahkan, salah satu pemerintah daerah yang mengimplementasikan mal pelayanan
publik adalah Kota Mojokerto. Diah mengaku memiliki banyak strategi pelayanan
publik. Kota Mojokerto disebutnya memiliki komitmen yang serius dan kuat untuk
menyiapkan lokasi pelayanan publik satu pintu yang diperluas.
“Kalau
di daerah lain ada gedung kemudian direnovasi. Tapi disini dipersiapkan dengan
khusus. Mungkin itu setelah kami dan Pak Mas’ud Yunus melihat konsep di
Georgia-Adzjerbaijan. Kami bangga dengan Kota Mojokerto karena punya komitmen
begitu tinggi,” ujar pejabat teras Kementerian PAN-RB dalam kunjungan kedua
tersebut.
Mal
pelayanan publik merupakan salah satu program teranyar Kemen PAN-RB. Di mana
ada percepatan dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Konsepnya, menyatukan
dan mengintegrasikan berbagai layanan dalam satu lokasi.
Sementara
itu, Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus menyembut baik kunjungan Kemen PAN-RB.
Dengan begitu, atensi pemerintah pusat terhadap proyek GMSC ini kian tinggi.
“Pemerintah
pusat sangat berharap agar GMSC ini bisa segera berfungsi. Untuk itu, akhir
tahun ini finishing proyek GMSC harus rampung,” katanya. (one)
Social