Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota
Mojokerto, Mas’ud Yunus mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot
Mojokerto meningkatkan disiplin dan menjaga netralitas di tahun politik saat
ini. Para abdi negara harus mengedepankan kepentingan pelayanan kepada
masyarakat.
Hal ini disampaikan
Walikota pada upacara rutin Korpri yang digelar di halaman Kantor Pemkot
Mojokerto, Senin (19/2/2018).
“Ditahun politik
ini saya minta semua ASN agar menjaga netralitas. Di bulan Februari ini sudah
memasuki masa kampanye Pilkada. Sesuai aturan, maka setiap PNS dan tenaga
kontrak / honorer harus menjaga netralitas dan profesional,” kata Mas’ud Yunus
dihadapan Plt Sekretaris Daerah Gentur Prihantono SP, Asisten, Kepala OPD,
Camat, Lurah serta ratusan anggota Korpri.
Berkali-kali saya
tekankan, lanjut Mas’ud Yunus, jangan sampai ada ASN yang berpihak pada salah
satu calon.
“Sebab itu
mengandung konsekuensi. Apabila ada ASN yang memihak pada salah satu calon dan
melakukan aktifitas diluar tupoksinya maka dia akan mendapatkan sanksi berat,
bukan hanya PP 53 tapi UU tenang Pemilu,” tuturnya.
Diingatkan, Menteri
Dalam Negeri menegaskan, setiap ASN yang terlibat di dalam politik praktis
sanksinya adalah dipecat, sementara menunggu proses hukum, dia akan
dinonaktifkan.
“Oleh karena itu,
saya selalu mewanti-wanti kepada ASN agar tidak terlibat politik praktis dalam
pelaksanaan pilkada,” tandasnya.
Sedangkan dalam
hal disiplin, Walikota meminta semua ASN meningkatkan disiplin, antara lain disiplin
kehadiran ASN. Disiplin dalam kehadiran sangat penting bagi ASN. Karena ASN
harus hadir secara fisik ditempat kerjanya. Pihaknya tidak ingin
karyawan-karyawati tidak disiplin tentang kehadiran.
“Itu sama dengan
menipu diri sendiri. Ingat! Gaji yang kita peroleh itu untuk membayar kita
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kita. Jadi harus
kita laksanakan sebaik-baiknya,” tekan Mas’ud Yunus.
Disiplin dalam
perencanaan juga ditegaskan Wali Kota Mas’ud Yunus. Dalam melaksanakan tugas
sehari-hari ASN harus mempunyai rencana kerja yang dilaksanakan secara disiplin
dan profesional. Disiplin penggunaan anggaran juga harus dipegang teguh. Berapa
anggaran yang kita butuhkan dan bagaimana mekanismenya serta bagaimana
pelaksanaan harus dilaksanakan dengan disiplin.
Disiplin pertanggungjawaban kepada atasan juga
harus dilaksanakan. “Tentunya yang paling penting adalah tanggung jawab kepada
Allah. Karena dipundak kita ada malaikat Raqib dan Atid yang selalu mencatat
apa yang kita lakukan sehari-hari di tempat kerja, dan itu nanti akan
dipertanggungjawabkan dihadapan Allah,” tukasnya. (one)
Social