Mojokerto-(satujurnal.com)
Diklat Kepemimpinan IV angkatan 198
tahun 2018 resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Harlistyati
mewakili Wakil Walikota Suyitno, di Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot
Mojokerto, Senin (22/10/2018).
yang telah dimulai sejak 6 Juli 2018,
pada hari Senin (22/10) resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto
Harlistyati mewakili Wakil Walikota Suyitno, di Pendopo Graha Praja Wijaya.
Kepala Badan Kepegawaian Kota
Mojokerto, Endri Agus Subianto menyampaikan, Diklatpim IV yang dimulai sejak 6
Juli 2018 diikuti 31 orang peserta dari berbagai OPD di Pemerintah Kota
Mojokerto dan semua dinyatakan lulus.
“31 orang peserta dinyatakan lulus
dengan predikat kualifikasi sangat memuaskan terdiri dari 5 orang,
kualifikasi memuaskan 25 orang dan kualifikasi cukup memuaskan 1
orang,” kata Endri Agus.
Lebih lanjut Endri menjelaskan, selama
masa diklat para peserta telah melalui lima tahap pembelajaran yaitu tahap
diagnosa kebutuhan perubahan organisasi, tahap membangun komitmen bersama,
tahap merancang perubahan dan membangun tim, tahap laboratorium kepemimpinan,
tahap evaluasi.
“Seluruh pembelajaran tersebut telah
terlaksana dengan tertib dan lancar
melalui berbagai metode pembelajaran yang meliputi diskusi kelompok, diskusi
kelas, presentasi kelompok dan kelas pembekalan oleh narasumber,
simulasi, visitasi dan benchmarking serta penulisan
kertas kerja proyek perubahan yang telah diseminarkan dan di fasilitasi
oleh pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, akademisi /
penguji dan widyaiswara badan diklat Provinsi Jawa Timur,” tambah Endri Agud.
Disamping pembelajaran didalam kelas, lanjutnya,
peserta juga mengikuti benchmarking to best practice di pemerintah Kota
Surakarta dengan 3 lokus yakni Dinas Kesehatan - Puskesmas Sibela
Kota Surakarta; lokus berikutnya, Dinas Informatika Dan Komunikasi Kota
Surakarta; dan lokus Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Kota
Surakarta.
Dalam kegiatan yang dihadiri Kepala OPD di lingkungan Pemerintah
Kota Mojokerto ini juga diumumkan lima peringkat terbaik / predikat sangat
memuaskan diklat kepemimpinan tingkat IV angkatan 198 tahun 2018, yaitu pertama
diraih oleh Iswara Pakarman Dewangga, SH. dengan skor nilai 93,20 dari Badan
Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto, Dr. Alfin Humaidi, M.Mkes. dengan skor
nilai 92,60 dari RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, Heri Setiyawan,
SE, M.Si. dengan skor nilai 91,60 dari Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota
Mojokerto, Yustian Suhandinata, ST. dengan skor nilai 91,40 dari Dinas
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Mojokerto, Anang Wahyudi, S.Kep.ns.
dengan skor nilai 91,30 dari RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
Sementara itu membacakan sambutan
Wakil Wali kota Mojokerto, Sekdakot Harlistyati menyampaikan rasa sukurnya
karena semua tahap pelatihan baik kegiatan di kelas maupun di luar kelas, dapat
berjalan dengan tertib dan lancar. “Semua berkat kesungguhan dan kerjasama yang
sinergis antar pilar kediklatan, baik penyelenggara, peserta, pengajar maupun
panitia pelaksana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan selamat
dan apresiasinya kepada alumni DiklatPim IV Angkatan 198, yang telah berhasil
menempuh proses pendidikan dan pelatihan dengan hasil yang cukup membanggakan.
“Bagaimanapun, proses diklat yang cukup panjang ini tentu cukup melelahkan
karena menguras waktu, pikiran dan tenaga yang tidak sedikit, perlu ketekunan
dan kesungguhan guna mencapai hasil belajar yang maksimal,” katanya.
Di akhir diklat ini para peserta
kembali ke tempat kerja masing-masing dengan membawa hasil berupa proyek
perubahan yang bahkan telah diimplementasikan di unit kerja masing-masing.
“Saya berharap, hasil tersebut tidak sekedar menjadi kenangan, arsip atau
dokumen yang disimpan di file atau menghiasi rak buku. Proyek perubahan
tersebut hendaknya dapat diperbaiki, ditingkatkan serta menginspirasi
lahirnya gagasan-gagasan dan inovasi berikutnya,” lanjutnya.
Dijelaskannya, keikutsertaan para
peserta Diklatpim berdampak positif apabila ada nilai tambah
organisasi yang dihasilkan. “Mempertahankan dan merawat hal-hal
baik yang sudah diupayakan kadang-kadang lebih sulit daripada memulainya, sebab
memerlukan komitmen pribadi, komitmen kolektif dan dukungan iklim
organisasi. Oleh karena itu harus ada upaya berkelanjutan yang dinamis
dan konstruktif sebagai sarana motivasi untuk mencapai target,”
terangnya.
Bahwa inti dari penyelenggaraan
Diklatpim ini, lanjut Harlis menyampaikan sambutan Wawali, yakni ingin
melahirkan kepemimpinan yang transformatif dan inovatif. “Maka perlu saya
tekankan kembali bahwa inovasi menjadi tuntutan publik saat ini, dengan
kata lain apabila birokrasi berhenti berinovasi, maka akan terjadi
stagnan. Inovasi dapat terus tumbuh apabila kita peka membaca situasi,
menangkap peluang dan menganalisis kebutuhan serta berpikir kreatif.
Pasca diklat ini, diharapkan akan semakin banyak inovasi bermunculan untuk
meningkatkan kualitas pemerintahan dan pelayanan publik,” pungkasnya mengutip
sambutan Wawali. (one)
Social