Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari memiliki pesan
khusus soal pemilihan umum saat membuka acara Sosialisasi Peningkatan
Pengawasan Partisipatif 62 Hari Jelang Pemilu 17 April 2019 yang digelar Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Mojokerto, di Hotel Raden Wijaya Kota Mojokerto,
Kamis (14/2/2019). Ia menghimbau agar warga masyarakat berpartisipasi aktif
dalam mengawasi pelaksanaan proses pemilu.
“Dalam waktu dekat ini, 62 hari lagi
kita bersama akan mengikuti pesta demokrasi yang sangat besar dan baru pertama
kalinya penggabungan Pilpres dan Pileg. Saya berharap dengan adanya pengawasan
partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Kota Mojokerto, baik melalui forum-forum
warga, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, tokoh agama dan kelompok
masyarakat lainnya makin banyaknya yang ikut sehingga dapat meminimalisir
kecurangan-kecurangan yang terjadi pada proses maupun pada tahapan
pelaksanaan,” kata Walikota Ika Puspitasari.
Dihadapan ratusan peserta dari berbagai
elemen masyarakt, diantaranya perwakilan dari pondok pesantren, takmir masjid,
Panwascam, organisasi pemuda dan remaja masjid serta tim Gakkumdu se-Kota
Mojokerto serta perwakilan dari Polres Mojokerto Kota dan Kejaksaan Negeri Kota
Mojokerto, Walikota yang karib disapa Ning Ita ini pun menyampaikan
apresiasinya kepada Bawaslu Kota Mojokerto atas usaha yang telah dilakukan
dalam menjalankan fungsinya.
Terkait pelaksanaan Pemilu 2019 yang
lebih rumit dari pemilu yang telah lalu, Ning Ita menyampaikan agar Bawaslu
dan pihak terkait lebih
sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Apalagi pada Pemilu 17 April nanti akan ada 5 surat suara yang
akan dibuka untuk dicoblos di bilik
suara. Hal
ini menjadi
perhatian khusus Ning Ita.
“Akan sangat membingungkan, tidak hanya
bagi yang sudah
memiliki pendidikan yang cukup, ini juga akan membingungkan apalagi untuk mbah-mbah yang sudah
sepuh yang mungkin sudah
kurang begitu paham dalam membaca,” jelasnya. Ini menjadi tantangan bagi peserta
sosialisasi untuk menyampaikan informasi kepada seluruh masyarakat.
Ning Ita juga menambahkan bahwa fungsi
pengawasan dan pendidikan politik Bawaslu, salah satunya adalah menyampaikan
kepada masyarakat bahwa dua pemilu yang digabung pada tanggal 17 April
mendatang adalah sama-sama penting dalam penyelenggaraan pemerintahan di NKRI.
“Bukan hanya pemilihan Presiden saja yang penting, tetapi memilih anggota legislatif
juga penting. Karena
itulah melalui Bapak Ibu, kita bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, tidak
hanya tugas Bawaslu,” terang Ning Ita.
Diujung sambutannya Ning Ita
kembali mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama-sama meningkatkan
kepedulian dalam mengawasi jalannya pemilu. Dan mengajak seluruh
masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam mensukseskan pemilu 2019.
“Semoga dengan banyak yang dilibatkan
dalam pengawasan partisipatif maka pemilu 2019 bisa kita laksanakan
bersama-sama dan terwujud pemilu yang bermartabat, berintegritas dan demokratis,” pungkas Ning Ita. (one)
Social