Mojokerto-(satujurnal.com)
Program Kali Bersih (Prokasih) dicanangkan Pemerintah Kota Mojokerto bersamaan
dengan kegiatan PSN Terintegrasi, Jum’at (8/2/2019). Aliran sungai Empulana
dijadikan sasaran pertama program yang dibesut seiring maraknya wabah DBD
tersebut.
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari beralasan, pencanangan Prokasih
diharapkan dapat menjadi bagian dari antisipasi banjir sekaligus juga untuk mengendalikan
masuknya beban pencemaran ke sungai. Program ini juga diharapkan akan banyak
membawa manfaat nyata pada beberapa sungai.
“Kalau aliran air ini tidak terjaga kebersihannya maka potensi untuk
banjir akan lebih besar karena itu pada pagi hari ini saya menggerakkan seluruh
stakeholder, TNI, Polri, Karang Taruna, Tagana, Pramuka dan seluruh elemen
masyarakat,” kata Walikota Ika Puspitasari.
Kota Mojokerto, katanya, dilewati oleh banyak sungai diantaranya adalah
Sungai Brantas, Sungai Brangkal, Sungai Sadar dan Sungai Ngothok dan berpotensi
menimbulkan banjir di Kota Mojokerto.
Dijadwalkan, program Prokasih digelar setiap hari Jum’at di awal bulan.
Sementara itu, dalam rangkaian PSN terintegrasi Ning Ita, sapaan Ika
Puspitasari, bersepeda gowes menyusuri sejumlah ruas jalan di Kota Mojokerto
sebelum menuju wilayah kegiatan PSN Terintegrasi di yang diadakan di jalan Suam,
Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari.
Mengawali gowes dari Kantor Pemkot Mojokerto, Ning Ita yang didampingi Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria, Ketua TP PKK Nur Chasanah
Achmad Rizal, Asisten Administrasi Umum Subambihanto dan Kepala OPD di
lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto sesekali sesekali berhenti untuk melihat aliran sungai.
Ia menyatakan apresiasi terhadap 1600 orang kader motivator kesehatan
yang acap disebut juru pemantau jentik (jumantik) itu.
“Para kader motivator adalah ibarat tentara yang siap untuk memerangi
nyamuk dan menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat di Kota Mojokerto,”
lontarnya.
Kader motivator, katanya lebih
jauh, harus mampu menggerakkan warga. Ajak PKK, LPM dan seluruh lapisan
masyarakat untuk bersama-sama kerja bakti. Pola hidup bersih dan sehat juga
menjadi tanggung jawab kader motivator untuk menggerakkan masyarakat. “Karena
tadi saya lihat masih ada saluran air yang mampet, itu juga menjadi sumber
sarang nyamuk,” ujarnya.
Cara yang paling efektif dan ampuh
untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang jadi biang
DBD, menurutnya, yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan.
“Pokoknya mulai hujan nyamuknya keluar semuanya, tidak ada cara selain
menjaga kebersihan lingkungan,” tukas Ning Ita. (one)
Social