Mojokerto-(satujurnal.com)
Penularan Tubercolosis (TBC) patut diwaspadai warga di wilayah Kabupaten Mojokerto. Data Dinas kesehatan setempat menyebutkan, jumlah
penderita TBC positif sepanjang tahun 2018 mencapai 1.436 orang. Dari jumlah
ini 4 penderita telah meninggal dunia, 13 penderita lainnya menjadi kebal obat
atau MDR. Hanya 177 penderita yang dinyatakan sembuh.
Organisasi peduli TBC, TB-HIV Care, ‘Aisyiyah Kabupatan Mojokerto
merespon wabah ini.
Safiyati, Ketua Majelis Ekonomi PD Aisiyah yang juga Kepala SSR TB-HIV
Aisiyah Kabupaten Mojokerto mengatakan, saat ini TB-HIV Care Aisyiyah sedang
menyiapkan aksi nyata untuk mengeliminasi penderita TBC.
“Ini adalah rangkaian dari TB Day, kita sudah melakukan screening
massal di Car Free Day, juga akan melakukan gentingisasi dan pemberian makanan
tambahan (PMT) bagi penderita TBC,” katanya, Kamis (28/3/2019).
Sementara Lilik Maslikhah, ketua PD Aisyiyah Kabupaten Mojokerto
mengatakan, capaian TB-HIV care Aisyiyah pada tahun 2018 sudah sesuai dengan
target, namun upaya eliminasi penderita TBC harus terus digalakkan.
“TB-HIV Care Aisyiyah disupport oleh Global Fund (GF) hingga tahun
2020. dan kita akan terus koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait
penanggulangan TBC di Mojokerto,” tegasnya.
Sekedar informasi, junlah penderita TBC di Jawa Timur merupakan
terbanyak kedua di seluruh Indonesia setelah Jawa Barat. Total penderita TBC di
Jatim mencapai 57.014 orang, 3.614 diantaranya adalah penderita TBC anak dan
penderita yang resistan sebanyak 239 orang. (one)
Social