Sekdakot Mojokerto Harlistyati saat meninjau pelaksanaan tes CPNS di Simpang Lima, Gumul, Kediri, Nopember 2018 lalu, (foto doc. istimewa |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemerintah Kota Mojokerto mengusulkan lebih
dari seratus formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dalam pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN)
Tahun 2019.
Informasi yang dihimpun satujurnal.com, dari peta jabatan dalam usulan
formasi yang sudah disetorkan ke KemenPANRB dan BKN, tenaga teknis bidang
teknologi informasi (TI) paling banyak dibutuhkan Pemkot Mojokerto untuk
mendukung program SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) yang menjadi
program prioritas pemerintahan dibawah Walikota Ika Puspitasari.
Yang dijaring dari jalur CPNS, TI dengan
kualifikasi pendidikan Sarjana Strata Satu dan Diplomat III (D-III). Tenaga ini
akan ditempatkan di Dinas Perhubungan dan RSU.
Sedang di jalur PPPK, Pemkot Mojokerto
mengusulkan tenaga TI dalam jumlah besar, sekitar 70 persen dari total keseluruhan
usulan tenaga PPPK dengan kualifikasi pendidikan SMK Perangkat Lunak , SMK
Teknik Komputer Jaringan, SMK Teknologi Informatika.
Pemkot Mojokerto juga memberi kesempatan
bagi lulusan SMA atau sederajat untuk berkompetisi di jalur PPPK, kendati
jumlahnya hanya satu digit. Rencananya mereka akan ditempatkan di kantor
Dispendukcapil sebagai operator sistem informasi administasi.
Selain tenaga TI, Pemkot Mojokerto banyak
mengusulkan tenaga akuntasi , pengelolaan keuangan serta teknik sipil dari
jalur CPNS. Posisi tenaga akutansi dan pengelolaan keuangan dengan kualifikasi
pendidikan D-III. Sedangkan untuk bidang
teknik sipil dengan kualifikasi pendidikan sarjana strata satu atau D-IV.
Untuk kebutuhan bidang perencanaan serta
analis pengembangan wilayah, rencana tata ruang dan zonasi, Pemkot Mojokerto mengusulkan
rekruitmen CPNS dengan kualifikasi pendidikan sarjana strata satu jurusan Ekonomi
Pembangunan, Perencanaan Wilayah Kota, Manajemen, lmu Lingkungan, Perencanaan
Pembangunan, Administrasi Publik Ilmu Hukum, dan Planologi. Selain itu juga dibutuhkan
tenaga trasportasi darat dengan kualifikasi D-IV.
Yang menarik, dari
keseluruhan kebutuhan ASN, Pemkot Mojokerto mengusulkan rekruitmen tenaga
manajemen SDM jalur PPPK dengan kualifikasi pendidikan sarjana strata tiga (S-3)
atau doktor. Tenaga ini akan diposisikan sebagai Ahli Muda Analis Kebijakan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Kota Mojokerto Endri Agus Subiyakto mengatakan, usulan formasi dalam rekruitmen
CPNS dan PPPK 2019 mengacu pada Surat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi ( Kemenpan RB) tentang pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2019 bagi kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah (Pemda). Surat Kemenpan RB bernomor B/617/M.SM.01.00/2019 tersebut
menjelaskan tentang penyampaian usulan kebutuhan formasi ASN tahun 2019.
“Sesuai dengan Surat Kemenpan RB, Pemkot
Mojokerto sudah mengusulkan pengadaan ASN 2019. Tapi berapa yang akan disetujui
nantinya, itu ranah pemerintah pusat,” kata Agus, Jum’at (21/6/2019).
Ditambahkan Agus, usulan kebutuhan
formasi itu di-input ke aplikasi "e-Formasi" dan dicetak. Kemudian, Pemkot
Mojokerto menyampaikan secara resmi ke Menteri PAN RB dan Kepala BKN dengan
mengunggah file pada menu "Unggah Usulan Formasi" dalam aplikasi
e-Formasi. Usulan sudah dilakukan sebelum batas waktu usulan kebutuhan, yakni minggu
kedua bulan Juni 2019.
Batas waktu itu juga disertai dengan
ketentuan, jika kementerian/lembaga/pemda yang belum menyampaikan usulan
formasi sampai batas waktu yang ditentukan, maka kementerian/lembaga/pemda
tersebut dinyatakan tidak melaksanakan pengadaan ASN Tahun 2019.
Hanya saja, soal waktu pendaftaran dan
seleksi CPNS dan PPPK, menurut Agus masih menunggu pengumuman lebih lanjut dari
Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).
Diberitakan sebelumnya, Walikota
Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, Pemerintah Kota Mojokerto mengusulkan 128
posisi dalam rekruitmen ASN 2019 yang terbagi untuk CPNS dan PPPK.
“Pengajuan kita 128 (posisi) melalui
e-Formasi Kemenpan. Sekitar 80-an untuk posisi PPPK dan sisanya CPNS,” kata
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari terkait rekruitmen Aparatur Sipil Negara
(ASN) 2019 di lingkup pemerintahan yang dipimpinnya, Senin (17/6/2019).
Pejabat Pembina Kepegawaian ini
mengatakan, jumlah ASN yang diusulkan berdasarkan hasil analisa jabatan (Anjab)
dan analisa beban kerja (ABK). Sedangkan posisi yang paling banyak dibutuhkan
yakni tenaga bidang informasi teknologi (IT).
‘Ada sekitar 60 untuk tenaga IT yang
kita usulkan,” ungkapnya.
Besarnya jumlah tenaga IT yang
dibutuhkan, menurutnya, karena hampir di semua OPD masih kekurangan tenaga IT.
Sedangkan tenaga ini jadi garda depan program SPBE yang kini jadi program
prioritas Pemkot Mojokerto. “Mereka nantinya akan menjadi tenaga operator
SPBE,” imbuhnya.
Selain tenaga IT, juga direkrut tenaga planologi, kesehatan,
administrasi dan lainnya.
“Usulan (rekruitmen CPNS dan PPPK) sudah
kita ajukan. Sekarang kita tinggal tunggu surat resmi dari Kemenpan. Kita
diberi kuota berapa. Harapan kita jumlah usulan itu bisa disetujui. Kalau
tidak, tentunya tidak akan maksimal, karena akan kurang dari kebutuhan,”
sergahnya.
Sedangkan pelaksanaan rekruitmen ASN
2019, untuk PPPK bulan Juli dan CPNS bulan Oktober. “Informasinya, PPPK bulan
Juli, sedangkan CPNS bulan Oktober,” tukasnya. (one)
Social