Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemandian Sekarsari Kota Mojokerto yang berada di
pertemuan jalan Empunala dan Gajahmada dirombak total perwajahannya. Pemerintah Kota Mojokerto menyiapkan anggaran
Rp 6 miliar untuk mengkonsep ulang area rekreasi legendaris yang ditopang
menara air atau setempat dikenal dengan watertoren yang sudah ada sejak jaman Belanda
itu.
"Kami tidak mengubah konstruksi bangunan. Tetapi, memperbarui desainnya
menjadi lebih modern. Yang semula menaranya hanya 22 meter, akan kami tinggikan
menjadi 44 meter," kata Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menyebut konsep
re-desain menara air, saat meninjau proyek Sekarsari, Rabu (09/10/2019).
Re-desain menara air Sekarsari, kata Walikota lebih
lanjut, akan menjadi obyek wisata yang bisa menjadi jujukan pertama saat
memasuki gerbang Kota Mojokerto. Sehingga, akan ada ikon baru saat memasuki
Kota Mojokerto. Desain menara yang baru, ditargetkan akan selesai pada awal
2020.
Menara air itu bakal disulap menjadi semacam tugu
dengan lampu emas. Pada puncak menara akan tampak mahkota Tribuana Tungga Dewi.
"Kami ingin, saat tahun baru 2020 bisa
dinikmati sama masyarakat. Dimungkinkan, nantinya pengerjaannya akan dikebut
siang malam, selama 24 jam penuh," imbuh Ning Ita, sapaan Walikota Ika
Puspitasari.
Selain menara air, Proyek Sekarsari akan mengubah
perwajahan pemandian air Sekarsari menjadi lebih modern. Pemandian yang dulunya
menjadi tempat wisata untuk keluarga, mulai tahun depan akan mulai direnovasi.
Tak hanya meninggikan menara air dan re-desain
pemandian, pertokoan yang ada di area Sekarsari pun akan ditata ulang.
"Konsepnya sangat modern. Pertokoan ini, akan
kami pindah di bagian atas. Sedangkan yang bawahnya untuk parkir mobil. Karena
lahannya minim, kami mengantisipasi jika nanti pengunjungnya membludak. Kami
tidak menggusur, melainkan menempatkan pada tempat yang baru dengan desain yang
baru," tandasnya. (one)
Social