Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan lukisan, wayang beber dan
kriya karya seniman Mojokerto bisa dinikmati khalayak di area Festival Chaitra
Majapahit 2019 di GOR dan Seni Majapahit, jalan Gajahmada, Kota Mojokerto.
Di ajang pamer karya para perupa yang
dihelat selama sepekan, 14 – 19 Nopember 2019 terbuka untuk umum dan gratis ini
pengunjung bisa sepuasnya menikmati setiap lukisan , bahkan emosi yang muncul
dari goresan tangan si perupa.
Sementara ketika bergeser di sudut
pamer wayang beber, pengunjung bisa menikmati wayang beber karya
talenta-talenta muda sekaligus diajak membongkar stigma bahwa wayang beber
sudah ‘aus’ termakan jaman.
Tidak saja sajian karya seni, di ajang
pameran bertajuk ‘Mitreka Satata’ alias sahabat setara yang dibuka Supriyadi
Karima Syaiful, suami Walikota Mojokerto Ika Puspitasari ini juga digelar
workshop seni rupa, seni kriya dan wayang beber.
Ketut Wijaya, inisator pameran
mengatakan, Chaitra Majapahit 2019 digarap bareng sejumlah seniman dalam waktu
yang relatif singkat. Tidak lebih dari sepekan, ia dan sejawatnya harus
berjibaku untuk mewujudkan kerja majemuk sebagai upaya menebar semangat
kebersamaan untuk menghidupkan ekosistem kebudayaan di tlahtah Majapahit.
“Pameran ini merupakan andil
partisipan (seniman) dalam mengusung tema yang sama yang mereka tekuni yakni
budaya panji yang jadi tradisi khas Kerajaan Majapahit. Ada nilai kepahlawanan,
perjuangan dan budaya lokal yang dirawat dan tumbuh dengan harmoni dalam spirit
yang sama,” katanya.
Alexandri Luthfi, dosen Fakultas Seni
Media Rekam (FSMR) Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta, kurator dalam
pameran yang melibatkan sedikitnya 53 seniman itu memberi acungan jempol kerja
bareng para seniman Mojokerto hingga terwujud pameran yang mengambil tema besar
‘Spirit of Mojopahit’ itu.
“Saya mengkurator karya yang
dipamerkan harus mengakui bahwa karya para pelukis dan pematung Mojokerto ini
luar biasa,” kata Alexandri Luthfi saat menyampaikan sekapur sirih dalam
pembukaan pameran, Kamis (14/11/2019).
Ia pun mengajak pegiat seni untuk
terus membangun Mojokerto lewat kesenian. Apalagi, tidak sedikit maestro seni
yang lahir dari bumi Majapahit.
“Mojokerto merupakan kawah cadradimuka.
Tempat seniman potensial menempah dan menghasilkan karya seninya. Gen yang
dimiliki para seniman Mojokerto yakni ‘Spirit of Mojopahit’ menjadi modal besar
berkesenian sekaligus untuk membuktikan bahwa Mojokerto adalah miniatur
Majapahit yang akan menghidupkan Jawa Timur dan Indonesia,” cetus Alexandri
Luthfi.
Diujung penyampaiannya, ia berharap
agar pemerintah daerah setempat bisa memfasilitasi berdirinya galery seni
sebagai ruang ekspesi seniman, pajang karya, ruang ekonomi sekaligus ruang edukasi.
Social