Mojokerto-(satujurnal.com)
Kodim 0815 Mojokerto kembali menggulirkan
program bedah rumah melalui kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Sebanyak 500 unit rumah yang masuk
dalam kategori Rumah Tinggal Tidak Layak Huni (Rutilahu) akan jadi sasaran TMMD
tahun 2020 ini.
Dalam program TMMD yang sedianya
dilaunching Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam
V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi beberapa hari mendatang
juga dilaksanakan pembangunan jalan di Desa Canggu, Kecamatan Jetis dan Desa
Mojolebak, serta pembuatan perpustakaan.
"Kodim 0815 berupaya mengangkat
kehidupan masyarakat melalui program TMMD. Selama 32 hari, kita akan membedah
500 Rutilahu, membangun jalan di Desa Canggu dan Mojolebak serta pembuatan
perpustakaan," papar Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto
dalam event Afternoon Coffee bersama wartawan Mojokerto Raya di Land Koffie,
Jalan Benpas Mojokerto, Kamis (12/3/2020) sore.
Jumlah Rutilahu yang dibangun tahun
ini jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun 2019 kita membedah 430
rumah. Tahun ini 500 rumah,” terangnya.
Nantinya, lanjut Dandim, pekerjaan
bedah rumah akan dibagi rata buat sebanyak 20 Koramil yang ada.
"Satu Koramil mendapat bagian 30-an rumah,”
imbuhnya.
Masyarakat yang mendapatkan sasaran
program Rutilahu, lanjutnya, bukan
karena dekat dengan kita, namun sesuai kriteria penerima bantuan.
“Seperti rumah masih terbuat dari
bambu atau papan. Sasarannya jelas, mereka betul-betul rumah masyarakat yang perlu
uluran tangan kita," tukasnya.
Program Rutilahu yang merupakan
kerjasama Kodam V/Brawijaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ujar Dandim,
bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mencapai standar hidup yang layak
terutama dalam pemenuhan kebutuhan papan (perumahan). Program Rutilahu ini juga
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga kualitas
hidup masyarakat semakin meningkat.
Selain program Rutilahu, pihaknya juga
melakukan pendampingan kepada para petani untuk peningkatan mutu produksi.
“Ini semua kita lakukan ditengah
keterbatasan. Semua masalah adalah tanggung jawab kita bersama,"
tandasnya.
Dandim juga mengaku tergerak untuk
melanjutkan program jambanisasi 500 rumah yang telah dilaksanakan. Tahun ini,
mereka menargetkan pembuatan 1000 jamban.
"Kita berkomitmen mengangkat
kehidupan masyarakat. Itu tugas kita bersama. Masalah di Mojokerto tanggung
jawab kita bersama," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Mojokerto
Diak Eko Purwoto berharap program TMMD terutama untuk Rutilahu dilaksanakan
dengan terarah.
"Jika program tersebut terarah,
maka sudah barang tentu akan tepat sasaran. Sehingga masyarakat kurang mampu
akan merasakan program yang dilaksanakan TNI ini," ujarnya.
Melalui peran TNI, Ketua PWI berharap
masyarakat merasakan manfaat keberadaan unsur penjaga kesatuan NKRI tersebut.
"Masyarakat akan terbantu melalui
peran TNI. Kami sangat mengapresiasinya," kata Diak. (one)
.
Social