Mojokerto-(satujurnal.com)
Diskusi antar organisasi kemasyarakatan (ormas) digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mojokerto di Ayola Hotel, jalan Benteng Pancasila, Rabu (24/3/2021).
Dr Suko Widodo M.Si, Humas Unair Surabaya dan Ali Prakoso, SH,MH Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto menjadi narasumber dalam diskusi yang melibatkan 40 ormas setempat tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi rencana aksi nyata yang digagas antar ormas ini tentu dikandung maksud ada nilai positif yang memiliki nilai bhakti untuk mendedikasikan diri untuk masyarakat,” kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka diskusi tersebut.
Ning Ita, sapaan Ika Puspitasari berharap agar ormas-ormas dapat mengambil peran dalam mensukseskan program-pogram yang ada di Kota Mojokerto.
“Antar ormas perlu bersinergi, bergandengan untuk memberikan support terhadap program-program yang prioritas” lontarnya.
Selain itu, kata Ning Ita lebih jauh, ormas juga bisa menjadi mediator program-program pemerintah yang belum dipahami oleh masyarakat.
“Ormas dapat bersinergi terhadap program pemerintah berskala prioritas atau bisa berkontribusi langsung terlibat memberikan ide-ide kreatif dan inovatifnya untuk masuk didalam program-program prioritas,” tukasnya.
Dipaparkan, dalam RPJMD 2018-2023 Kota Mojokerto, prioritas pembangunan pada ekonomi kerakyatan, seperti terbangunnya beberapa pasar rakyat.
“Kita sudah membangun Pasar Benteng Pancasila, Pasar Prapanca, Rest Area di Gunung Gedangan sebagai pusat UMKM yang akan diswastanisasikan dan ini merupakan entry poin ” katanya.
Untuk sektor pariwisata, lanjut Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini, Pemkot telah membangun pemandian Sekarsari dan merencanakan pembangunan wisata bhahari Mojopahit yang memiliki efek multi player terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto menyampaikan, diskusi antar 0rmas yang diinisiasi pihaknya bertujuan untuk menjaga, memelihara dan mengoptimalkan hubungan harmonis antara ormas dan LSM yang sudah berjalan baik selama ini.
“Mendiskusikan dan memantapkan aksi nyata terpadu antar ormas yang berorientasi menjaga, memelihara semangat kerukunan, kebhinekaan dan kegotongroyongan dan kehidupan harmonis antar warga terutama suku agama yang terintegrasi dengan upaya meringankan beban ekonomi warga kota yang tidak mampu, serta membangun jaringan komunikasi antar Ormas”, papar Imron.
Dipaparkan, ormas bisa menjadi mediator program-program pemerintah yang belum dipahami oleh masyarakat. Ormas dapat bersinergi terhadap program pemerintah berskala prioritas atau bisa berkontribusi langsung terlibat memberikan ide-ide kreatif dan inovatifnya untuk masuk didalam program-program prioritas.
Sebelum diskusi digelar, puluhan ormas itu telah mengadakan pra diskusi gabungan dengan ormas yang bidang tugasnya senada atau yang bisa disinergikan.
Ada lima aksi nyata terpadu yang mengerucut dari hasil pra diskusi tersebut, yakni aksi nyata kemanusiaan, aksi nyata etika berdemokrasi ,aksi nyata harmony kotaku, aksi nyata peduli umat dan aksi nyata lingkungan harmony. (ank)
Social