Mojokerto-(satujurnal.com)
Ratusan tukang becak di Kota Mojokerto diberi edukasi tentang cukai dan bahaya rokok ilegal dalam kegiatan Sosialisasi Ketentuan Bidang Cukai dan Pemberantasan Rokok Ilegal yang digelar Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Kota Mojokerto di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, jalan Hayamwuruk 50, Senin (8/11/2021).
Acara yang dibuka Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari ini menghadirkan narasumber dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean, Sidoarjo, Tita Puspita Lundiana.
Wali Kota yang didampingi Kepala Dinsos-P3A Choirul Anwar, mengingatkan pentingnya cukai rokok bagi masyarakat, salah satunya untuk membayar biaya jaminan kesehatan gratis bagi seluruh warga kota Mojokerto.
"Begitu besarnya kontribusi cukai rokok bagi masyarakat ini, maka jika banyak peredaran rokok ilegal, tentu ini akan mengurangi hak masyarakat. Yang harusnya uang dari cukai rokok bisa dipakai membayar jaminan kesehatan jadi tidak bisa terbayar, ini kan merugikan masyarakat," tegas Wali Kota.
Ning Ita, sapaan karib Wali Kota Ika Puspitasari pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama- sama bersinergi dalam pemberantasan rokok ilegal khususnya di Kota Mojokerto.
"Mari bersama -sama, kita awasi, dan laporkan jika menemukan peredaran rokok ilegal di sekitar kita" ajak Ning Ita.
Kepala Dinsos-P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar mengatakan, sosialisasi cukai dan pemberantasan rokok ilegal yang melibatkan ratusan tukang becak warga Kota Mojokerto digelar mulai hari ini hingga beberapa hari kedepan.
Mereka diberi edukasi tentang ciri-ciri rokok ilegal, sehingga dapat meningkatkan pemahaman atas rokok ilegal itu sendiri, potensi kerugian yang dapat timbul akibat peredaran rokok ilegal, serta persuasi untuk tidak membeli rokok ilegal.
"Perlu adanya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam upaya menggempur rokok ilegal, tak terkecuali para tukang becak sebagai pengonsumsi rokok dengan jumlah cukup banyak di Kota Mojokerto. (one/adv)
Social