Tiga orang pejabat pimpinan tinggi pratama hasil seleksi terbuka (selter) jabatan pimpinan tinggi pratama dilantik Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Pendopo Rumah Rakyat, Kamis (10/3/2022) sore.
Masing-masing, Santi Ratnaning Tias sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ,Modjari sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Sumaljo sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD).
Dalam selter tiga kepala organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut, Santi Ratnaning Tias, Sekretaris Dinas P dan K bersaing ketat dengan M. Hekamarta Fanani, Camat Prajurit Kulon dan Pudji Santoso, Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah.
Sementara Modjari, Camat Magersari bersaing dengan Acim Dartasim, Kepala Bagian Organisasi Sekretaris Daerah dan Moch. Zaini, Sekretaris Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP ) dan Tenaga Kerja.
Sedangkan Sumaljo merupakan wajah baru di lingkup Pemkot Mojokerto. Ia terakhir menjabat auditor madya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta.
Sumaljo bersaing ketat dengan Ovie Risna Kartika, Sekretaris BPKPD dan Yusuf Setiawan, Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Wali Kota Ika Puspitasari mengatakan, dipilihnya nama Sumaljo sebagai Kepala BPKPD lantaran yang bersangkutan sudah cukup piawai dalam mengelola anggaran daerah.
"Kita cari yang benar-benar sesuai kompetensinya dalam rangka mewujudkan kinerja organisasi yang lebih baik lagi," ujarnya.
Tak hanya itu, petinggi pemkot ini langsung memberi target besar kepada tiga pejabat baru tersebut. Diantaranya, mempertahankan capaian WTP yang sudah diraih selama 7 tahun berturut-turut kepada Kepala BPKPD. Serta mempertahankan Keterbukaan Informasi Award (KIA) dan meningkatkan indeks SPBE bagi Kepala Diskominfo.
"Untuk Kasatpol, sebagai penegak Perda dan sebagai penjaga tantrib di seluruh Kota Mojokerto diharapkan memiliki kecepatan, responsibilitas tinggi dalam rangka memberikan reaksi aduan masyarakat terkait pelanggaran perda dan potensi hal-hal yang mengganggu keamanan ketentraman warga," harapnya.
Ditegaskan Ning Ita, sapaan Wali Kota Ika Puspitasari, mutasi dan promosi merupakan sarana untuk mengupgrade kapasitas diri, berinovasi serta terus meningkatkan kolaborasi dengan tetap memegang teguh prinsip berakhlak.
"ASN dituntut untuk bisa adaptif dan tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi. Tidak terkecuali menghadapi dinamika perubahan yang terjadi," pungkasnya. (one/adv)
Social